Sunday 30 August 2015

Sinus phrenicocostalis

Sinus cosinus tangen Saat kita bernapas, salah satu partikel yang terhirup dari udara adalah kuman. Kita tak pernah tahu berapa banyak kuman yang masuk ke saluran napas itu dan akan menuju ke mana. Jika kuman-kuman itu memenuhi rongga sinus, bisa timbul infeksi. Ketika kuman sudah mengumpul di dalam rongga sinus, lendir di rongga https://muhammadsuteja.wordpress.com/2015/08/30/sony-bakal-masuk-ke-bisnis-drone/ ini akan lebih kental dan berubah warna. Inilah yang disebut sinusitis. Gejala sinusitis tak hanya hidung tersumbat dan demam, seperti flu biasa, tetapi juga disertai gejala khas, yaitu ingus kental berwarna kekuningan, kuning, atau bahkan hijau. “Kalau mengalami gejala itu, jangan dibiarkan. Sinusitis dapat menyebabkan pembengkakan pada beberapa bagian rongga


hidung dan memengaruhi fungsi organ tubuh lainnya,” papar DR. Dr. Trimartani, Sp.THT-KL(K), spesialis Telinga Hidung Tenggorokan dari RS Gading Pluit, Kelapa Gading, Jakarta. Sinusitis berasal dari dua kata, sinus yang berarti rongga di sekitar hidung yang bermuara pada hidung, dan itis yang artinya radang. Jadi, sinusitis adalah peradangan pada rongga di sekitar hidung, khususnya pada selaput lendir yang terdapat di sepanjang saluran napas. Selaput lendir tersebut menghasilkan lendir di setiap rongga sinus dan sepanjang saluran napas. Di sepanjang saluran napas ada empat macam rongga sinus. Pertama, sinus maxilla, yaitu sinus sepasang yang terletak di belakang dinding pipi kanan dan kiri.


Sinus frontal, yakni sinus sepasang yang terletak di dahi kanan dan https://muhammadsuteja.wordpress.com/ kiri. Sinus sphenoid yang terletak di belakang rongga hidung, sedangkan sinus ethmoid yang terletak di bawah rongga mata.



Sinus phrenicocostalis

No comments:

Post a Comment