Pengguna media elektronik

Path telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu layanan media sosial paling populer di dunia. Perusahaan itu bahkan menyatakan diri untuk semakin fokus dalam mengembangkan layanannya di Indonesia. Dave Morin, CEO dan co-Founder Path juga mengakui bahwa Indonesia merupakan negara yang paling getol dalam menggunakan layanan internet, khususnya media sosial. http://programmablematter.net/acquiring-fantastic-natual-skin-care-tips-for-your-system/ Dia juga menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia merupakan pengguna media sosial terbaik di dunia. \”Saya pikir orang Indonesia itu merupakan pengguna terbaik media sosial di dunia. Kita bisa lihat dari data angka, Indonesia merupakan nomor satu,\” kata Dave dalam wawancara khusus di kantor Liputan6.com Jumat sore. Perusahaan yang bermarkas

besar di Amerika Serikat itu pun telah lama mengumumkan rencananya untuk membuka kantor di Tanah Air. Keinginan untuk semakin fokus dalam mengembangkan layanan dan menggarap potensi pasar yang terbilang masih sangat besar jadi alasan Path membuka kantor di sini. \”Kita sudah berbicara banyak soal Indonesia. Sebenarnya, lebih dari dua tahun terakhir kami berusaha memperkuat kehadiran kami disini. Adopsi yang luar biasa sudah terjadi disini, Path akan menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan pengguna di Indonesia dan memberikan layanan yang lebih baik maupun user experciencenya,\” ungkap Dave. Kedatangan Morin ke Indonesia adalah dalam rangka tujuan bisnis. Rencananya Morin juga akan menemui beberapa

menteri. Dave sendiri merupakan seorang entrepreneur. Sejak dulu ia memang sangat tertarik dengan dunia kewirausahaan dan teknologi. Sebelum mendirikan Path, Dave pernah bekerja untuk Apple maupun Facebook selama beberapa tahun. Morin adalah lulusan Sarjana Ekonomi dari University of Colorado di Boulder. Ia dibesarkan di Montana, dan http://skinloungeaz.com/tend-not-to-era-ahead-of-time-the-best-way-to-look-after-your-skin/ merupakan salah satu dari sky racer di Amerika. Saat ini dia tinggal dan bekerja di San Francisco Bay Area.

Pengguna media elektronik