Thursday 20 August 2015

Korban kekerasan dalam rumah tangga

Korban kekerasan dalam rumah tangga Munculnya berbagai kasus kekerasan pada anak tentunya membuat orangtua dan masyarakat menjadi semakin khawatir. Pelaku kekerasan dapat berasal berbagai pihak. Selain orang dewasa, kekerasan juga sering dilakukan oleh mereka yang usianya sebaya dengan anak. Yang tambah memprihatinkan, kasus kekerasan yang melibatkan teman sebaya tidak hanya terjadi di pendidikan tinggi namun http://davefeldberg.com/index.php/2015/08/18/live-allergy-free-with-these-simple-tips/ kini juga mulai merambah ke pendidikan dasar. Fenomena ini semestinya mendorong mereka yang bertanggung jawab dalam perkembangan anak antara lain orangtua dan guru untuk lebih intensif dalam mendampingi anak. Dari sisi korban, bagi mereka yang menjadi korban kekerasan, akan muncul dampak psikologis yang perlu untuk segera tangani oleh orangtua dan


para guru. Anak korban kekerasan biasanya akan berubah menjadi anak yang lebih pendiam, pasif, dan murung. Dalam banyak kasus lain, mereka menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung secara emosional. Dampak ikutan lainnya adalah menurunnya prestasi, minat, dan kreativitas anak. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi masa depan anak. Bagi orangtua atau guru yang sedang menemani anak korban kekerasan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan: Anak korban kekerasan umumnya akan menutup dirinya dari dunia luar. Dalam kasus seperti ini, orangtua dan guru perlu menjadi pihak yang mulai membuka komunikasi dengan anak. Komunikasi yang dibangun sebaiknya bukan komunikasi yang berpotensi mengancam anak.


Orangtua dan guru perlu menghindarkan diri dari sikap menginterogasi atau bahkan yang terjadi dalam beberapa kasus justru menempatkan anak pada pihak yang bersalah. Yang perlu diingat adalah bahwa tujuan komunikasi dalam konteks ini bukanlah semata-mata mencari siapa yang salah dan siapa yang benar. Tujuan komunikasi bukan juga untuk memuaskan kebutuhan orangtua atau guru untuk memberikan berbagai nasehat pada anak. Tujuan komunikasi adalah menyembuhkan http://cinemaconn.com/great-tips-when-it-comes-to-homeschooling/ luka batin yang mungkin masih dialami anak sesudah mengalami kekerasan. Maka penerimaan tanpa syarat harus menjadi dasar dalam komunikasi ini.



Korban kekerasan dalam rumah tangga

No comments:

Post a Comment