Wednesday 5 August 2015

Bisik-bisik takut intel saat bicara jelek soal Soeharto

Presiden Jokowi berniat menghidupkan kembali pasal penghinaan presiden. Rencana ini menuai pro dan kontra. Sebagian pihak menilai Jokowi membawa kembali Indonesia ke zaman Orde Baru dimana pemerintah antikritik. Sedikit-sedikit dianggap menghina presiden langsung diseret pidana. Jokowi sendiri telah menegaskan kritik beda dengan menghina. Menurutnya presiden sebagai simbol negara tak pantas http://www.pulsawali.com/ dihina. Dulu di zaman Orde Baru, membicarakan hal buruk soal Presiden Soeharto dan keluarganya selalu harus bisik-bisik. Jika ada yang bicara terlalu keras, biasanya ada yang menegur. Menyuruh agar bisik-bisik saja. \”Entahlah, kalau dulu itu katanya banyak intel. Takut bicara jelek soal Presiden. Kalau ada yang keras-keras biasanya dibilangin. Huuuss,


jangan keras-keras nanti terdengar petugas. Biasanya orang tua yang mengingatkan. Kalau sekarang sepertinya bebas mau omong apa saja soal presiden,\” kata Saiful (60), seorang pensiunan PNS. Saiful menambahkan dulu tabu bicara jelek soal presiden. Walau kebenaran intel yang http://www.pulsawali.com/ berkeliaran itu belum tentu benar. \”Yang hidup tahun 80an pasti merasakan juga. Bisik-bisik saja jika bicara buruk soal Pak Harto,\” katanya.



Bisik-bisik takut intel saat bicara jelek soal Soeharto

No comments:

Post a Comment