Wednesday 27 May 2015

Sewa Virtual Office di Jakarta serta Rumah Rakyat Jangan Dibenturkan

Sewa Virtual Office di Jakarta serta Rumah Rakyat Jangan Dibenturkan Lampu hijau dari pemerintah mengenai kepemilikan properti oleh org asing merupakan isyarat positif utk perkembangan bisnis properti. Pembukaan kran utk orang asing diprediksi ngga mengganggu pemenuhan rumah untuk warga kelas bawah yg kebutuhannya sangat besar. Menurut mantan Ketua Umum Realestat Indonesia (REI), Lukman Purnomosidi, pembangunan perumahan rakyat dpt dilakukan bersamaan sewa virtual office di jakarta dengan dibukanya kepemilikan properti utk asing. “Kalau nggak dibuka kami rugi, harusnya mendapatkan kapital & pemerintah juga dapat memeroleh pajak besar. Ini dpt menjadi lahan utk create ekonomi baru, jadi low cost housing untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tetap jalan, tapi kepemilikan asing jg dibuka,” ujarnya kepada housing-estate.com di Jakarta,


Selasa (26/5). Menurut Lukman, antara kepemilikan asing & rumah rakyat tdk perlu diadu karna masing-masing dpt dijalankan. Gak perlu juga mengkhawatirkan kebutuhan perumahan utk kalangan MBR akan semakin tidak mudah dipenuhi jika kepemilikan properti untuk asing ini dibuka. “Saat ane ketua umum REI, backlog perumahan 10 juta, sekarang belasan juta. Artinya, dengan gak dibolehkannya asing membeli properti nyatanya kita tidak dapat juga menyelesaikan backlog. Ini akan selalu kejar-kejaran, harusnya pemerintah dpt membuat iklim kondusif, karena pengembang membangun bukan pakai dana APBN, local content tinggi, disiapkan saja regulasinya sehingga dua-duannya bisa jalan,” imbuhnya. Selain itu pemerintah juga harus menyiapkan landbank untuk


dikembangkan hunian murah. Dgn regulasi yang mendukung dan partisipasi pengembang, kawasan rumah utk warga menengah bawah itu kelak akn mengkota dan nilai obyek pajaknya melambung. Lukman memberikan contoh kawasan Depok yg berkembang menjadi kota dgn harga tanah kian mahal. Padahal kawasan ini dulu dirancang untuk permukiman masyarakat menengah bawah dengan Perumnas sebagai motor pembangunannya. “Pola pengembangan Depok ini bisa diterapkan oleh pemerintah di kawasan lain, contohnya di Maja. Gak apa-apa jauh, yg service office jakarta pusat penting disiapkan transportasinya, seperti jalur kereta api. Dulu Depok juga dianggapnya jauh tetapi dengan infrastruktur semakin baik semuanya jadi tidak susah diakses,” tandasnya.



Sewa Virtual Office di Jakarta serta Rumah Rakyat Jangan Dibenturkan

No comments:

Post a Comment