Tuesday 26 May 2015

Service Office Sudirman Jakarta, Mahasiswa Memilih Hunian Ketimbang Apartemen

Service Office Sudirman Jakarta, Mahasiswa Memilih Hunian Ketimbang Apartemen Seiring makin maraknya pembangunan apartemen persaingan memperebutkan konsumen juga makin sengit. Utk memenangi persaingan pengembang bukan hanya membidik lokasi-lokasi strategis utk pengembangan apartemennya melainkan juga mempertajam sasaran pasarnya (segmentasi). Salah satu misalnya pengembangan apartemen di dekat kampus ternama. Dengan harga relative terjangkau, Rp200-400 jutaan / unit, pengembang membidik orang tua service office sudirman jakarta mahasiswa & Grogol, Jakarta Barat, misalnya, PT Podomoro Land Tbk mengembangkan apartemen semacam ini. Hasilnya cespleng, apartemen yg dikelilingi beberapa perguruan tinggi favorit seperti Trisakti & Tarumanegara tersebut habis dlm sekejap. Tren ini juga berkembang di Serpong serta Karawaci, Tangerang, Banten. Di beberapa perumahan skala kota yang ada kampus perguruan


tingginya seperti Alam Sutera, Summarecon Serpong, BSD City, Lippo Karawaci, banyak ditawarkan apartemen dgn harga cukup terjangkau. Selain dibangun oleh pengembang perumahan ada jg yang dikembangkan pengembang lain. Lokasi pengembangannya kini meluas di luar beberapa perumahan itu, antara lain di Kelapa Dua yg lokasinya diapit Lippo Karawaci serta Gading Serpong, Di Gading Serpong setidaknya ada tujuh apartemen telah & sedang dibangun. Sebutlah Scientia Residence, Atria, Majestic, Medina, K2 Park, serta Grand Eschol. Minat konsumen terhadap beberapa apartemen tersebut cukup bagus. Scientia Residence sudah lama habis, sementara K2 Park (3 tower/1500 unit) yang dilansir tiga bulan lalu telah memasarkan tower kedua.


Konsumen umumnya investor yang yg akn menyewakan apartemennya kepada mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) yg kampusnya di Gading Serpong atau dijual lagi setelah harganya naik. Sewa apartemen tipe studio (fully furnished) di Gading Serpong rata-rata Rp2,5 juta/bulan. Apartemen Urbana di Karawaci yang menyasar mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) di Lippo Karawaci sewanya kurang lebih sama. Namun kondisi pasar sewa apartemen di kawasan ini belum tentu sesuai dengan harapan. Pasalnya, di kawasan cukup banyak rumah tapak (landed house) milik para investor yang disewakan. Selain itu biaya sewanya lebih kompetitif. Isnaya, mahasiswa UMN, mengaku memilih mengontrak hunian di salah satu klaster Summarecon


Serpong karna lebih murah. Ia menyewa rumah tiga kamar seharga Rp25 juta 12 bulan bersama dua rekannya. “Jatuhnya lebih murah, masing-masing kurang dari Rp9 juta. Kalau di apartemen uang itu cuma cukup untuk menyewa tiga bulan lebih sedikit,” katanya. Kecenderungan ini dibenarkan Julyandi, agen properti dari kantor broker Megatop Property Serpong. “Banyak org tua mencari hunian kontrakan karna jatuhnya lebih murah, bayarnya rame-rame beberapa anak,” ujarnya. Salah satunya Nana, orang tua mahasiswa yg anaknya kuliah di Swiss German University (SGU) di BSD City. Ia mengontrak rumah satu lantai dgn empat kamar dgn tarif Rp20 juta / tahun. Hunian itu ditempati


berlima sehingga masing-masing membayar Rp5 juta. “Tahun kedua ane kontrak di klaster Foresta, rumahnya dua lantai lima kamar seharga Rp30 juta/tahun. Lumayan sawerannya hanya Rp6 juta,” katanya. Di BSD City saat ini baru ada dua apartemen yang virtual offices in jakarta selesai dibangun, yakni Kubika Homy serta Sky View. Masih ada beberapa lagi yg sedang dibangun, salah satunya Casa de Parco yang dikembangkan BSD City.



Service Office Sudirman Jakarta, Mahasiswa Memilih Hunian Ketimbang Apartemen

No comments:

Post a Comment