Thursday 21 May 2015

Service Office Jakarta, PP Properti Bangun CBD Senilai Rp6 Triliun di Jakarta Barat

PP Properti, anak perusahaan PT PP (Persero) Tbk, makin agresif mengembangkan proyek-proyek properti komersial. Di Tanjung Duren, Jakarta Barat, perusahaan pelat merah tersebut akan mengembangkan kawasan bisnis atau central business district (CBD) dgn investasi Rp6 triliun. Lahan yg dikembangkan milik PT Pertamina seluas 4,6 ha. Direktur Keuangan PP Properti, Indaryanto, service office jakarta mengatakan, saat ini pihaknya tengah menunggu izin dari Kementerian BUMN serta Kementerian Keuangan untuk mengelola lahan milik Pertamina tersebut. “Kesepakatan PP Properti dengan Pertamina sudah dilakukan sejak tahun lalu. Kita berharap perizinannya dapat segera selesai, setelah tersebut baru dikaji berapa share kepemilikan sahamnya antara kita dengan Pertamina,” ujar Indaryanto pada


acara pencatatan saham perdana PP Properti di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (19/5). Di proyek tersebut rencananya akan dibangun enam tower, satu tower akan digunakan utk kantor Pertamina, lima tower lainnya dijual. Untuk mendukung ekspansi bisnisnya tahun ini PP Properti menganggarkan modal kerja (capital expenditure/capex) sebesar Rp800 miliar. Sebagian besar akn digunakan untuk akuisisi lahan dan menambah landbank. Direktur PP Properi Galih Prihananto menjelaskan, dalam penjualan saham perdana (initial public offering/IPO) tersebut pihaknya menargetkan dana segar sebesar Rp908 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi serta belanja modal. “Kami akn fokus untuk mengembangkan proyek superblok di kota-kota besar. Setelah


listing ini kita menargetkan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp300 – 320 miliar. Hingga akhir Maret 2015 kita telah membukukan laba bersih sebesar Rp80 miliar dari marketing sales Rp650 miliar,” imbuhnya. Dalam IPO tersebut biaya saham PP Properti ditetapkan sebesar Rp185 per lembar. Saat perdagangan dibuka harganya langsung naik 29,7 persen menjadi Rp240 per lembar saham. Galih mengatakan, pihaknya tdk terpengaruh virtual office jakarta beleid pemerintah mengenai pajak barang mewah yg akan dikenakan terhadap properti senilai Rp5 miliar ke atas karna produk yang ditawarkan rata-rata di bawah Rp2 miliar.



Service Office Jakarta, PP Properti Bangun CBD Senilai Rp6 Triliun di Jakarta Barat

No comments:

Post a Comment