Sunday 17 May 2015

Belajar bersama mrico

Belajar bersama pak anang Minta maaf ternyata bukanlah hal yang mudah baik untuk dilakukan oleh orangtua sendiri apalagi untuk diajarkan dalam pengasuhan terhadap anak-anaknya. Keyakinan bahwa diri sendiri selalu benar (tidak mungkin bisa salah) dan orang lain yang keliru adalah penyebabnya. Padahal selama masih menjadi manusia, melakukan kesalahan adalah hal yang wajar. Akan tetapi, https://play.google.com/store/apps/details?id=com.haditsmuslim.guruandroid karena sebagai manusia juga, minta maaf adalah hal yang perlu dilakukan sesudah melakukan kesalahan. Minta maaf bukan sekedar untuk menghapus kesalahan atau membuat perilaku yang keliru kemudian akan diterima. Minta maaf memiliki konsekuensi mengubah perilaku keliru agar menjadi perilaku yang dapat diterima (Family Education, tanpa tahun). Selain itu, kemampuan seseorang


untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan merupakan salah satu indikator tingkat kesehatan psikologisnya. Dalam relasi orangtua dengan anaknya yang usianya relatif masih kanak-kanak, ketika anak melakukan kesalahan, orangtua dengan mudah, bahkan dalam banyak kasus menjadi sebuah tindakan yang hampir menjadi refleks, menuntut anak untuk minta maaf. Sebaliknya,dalam banyak kasus, jika orangtua yang melakukan kesalahan, jarang orangtua yang segera minta maaf. Banyak faktor yang menyebabkannya. Misalnya faktor kultural dalam masyarakat. Ada peribahasa jawa misalnya yang mengatakan mikul dhuwur, mendhem jero.Maksudnya adalah tidak layak kesalahan orangtua diungkit-ungkit. Selain faktor kultural, posisi orangtua yang lebih superior, membuatnya memiliki kekuasaan lebih untuk menentukan bentuk


relasinya dengan anak. Dengan posisinya tersebut, banyak orangtua yang kemudian mengabaikan “kewajiban”nya untuk minta maaf saat melakukan kesalahan pada anak. Padahal selain bermanfaat bagi orangtua sendiri yakni untuk belajar menjadi orang yang lebih bertanggung jawab, meminta maaf pada anak saat orangtua melakukan kesalahan juga penting bagi perkembangan anak. Seorang profesor dan psikolog sekolah pada universitas Brown yang bernama Kate Roberts, Ph.D (2013) mengatakan bahwa saat meminta maaf pada anak, orangtua akan menjadi model (contoh) bagi anak. Sebagai model dalam perilaku ini, orangtua secara efektif akan mengajarkan anak untuk tidak cemas menjadi manusia biasa yang mungkin saja melakukan suatu kesalahan. Yang


terpenting bukanlah berfokus pada kesalahan namun tanggung jawab https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tanyajawabislamlengkap.guruandroid terhadap kesalahan yang dilakukan. Semua ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang merasa aman dan bahagia.



Belajar bersama mrico

No comments:

Post a Comment