Sunday 17 May 2015

Arti berbagi bersama

Arti berbagi bersama Manusia adalah mahluk sosial. Sejak ada di dunia ini meski masih dalam rahim seorang ibu, dia selalu membutuhkan dan dipengaruhi oleh hadirnya orang lain. Bahkan ketika lahir, dibanding mahluk hidup yang lain, bayi manusia relatif adalah mahluk yang paling lemah. Jika beberapa binatang bahkan segera belajar berjalan atau mencari makan http://jahkids.com/a-brief-overview-of-baby-acne sendiri sesudah lahir, manusia membutuhkan waktu dalam hitungan tahun untuk dapat berjalan dan melakukan aktivitas mandiri lainnya. Pada manusia, hadirnya orang lain tersebut tidak hanya akan memberikan pengaruh secara fisiologis lewat pemenuhan kebutuhan fisik namun juga mempengaruhi kesejahteraan psikologisnya. Secara fisik, bantuan dari orang lain akan mendukung perkembangan fisiologis termasuk


di dalamnya mendukung perkembangan motoriknya. Secara psikologis, kehadiran orang lain akan membantu manusia untuk berkembang menjadi pribadi yang memiliki kemampuan tidak hanya secara intrapersonal (berhubungan dengan diri sendiri) namun juga secara interpersonal (berhubungan dengan orang lain). Konsekuensi dari kesadaran diri seseorang bahwa dirinya adalah mahluk sosial adalah terbangunnya pemahaman bahwa orang lain membutuhkan dirinya seperti halnya dirinya membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Pemahaman ini seharusnya akan berlanjut pada pilihan sikap untuk menjadi orang yang peka dan kemudian mau peduli dengan orang lain di sekitarnya. Tentu saja sikap ini dengan mudah dapat terbiaskan dengan apa yang disebut altruisme semu. Altruisme


semu berarti munculnya perilaku berbagi pada orang lain misalnya lewat memberi sesuatu namun sebenarnya mengincar pamrih / keuntungan tertentu dari perilaku memberi tersebut. Misalnya seseorang menyumbang pada korban bencana alam dan dipublikasikan di media masa demi mendapatkan keuntungan berupa nama baik. Secara umum, mudah menilai bahwa berbagi pada orang lain akan memberikan keuntungan bagi orang yang diberi. Akan tetapi, berbagi pada orang lain sebenarnya juga memberikan keuntungan tersendiri kepada orang yang berbagi itu sendiri. Selain tentu saja keuntungan terbangunnya relasi interpersonal yang lebih baik dengan orang yang diberi, mereka yang berbagi sebenarnya seringkali secara tidak sadar sedang membangun konsep diri


yang positif tentang diri mereka sendiri. Jika perilaku berbagi ini dilakukan secara terus menerus, individu akan mengalami peningkatan dalam kesehatan psikologis. Karena berbagi pada orang lain menjadi perilaku yang penting, orang tua perlu mulai mengajarkan pada anak semenjak dini. Perilaku ini dapat mulai diperkenalkan pada anak semenjak usia kurang lebih 1 tahun, https://plus.google.com/u/0/100872838672936293119/posts tergantung kesiapan masing-masing anak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua saat hendak memperkenalkan dan mengajarkan perilaku berbagi pada anak adalah sebagai berikut:



Arti berbagi bersama

No comments:

Post a Comment