Wednesday 15 April 2015

Mengenal \"Windows Dressing\" Di Reksadana : Cantik Di Luar, Busuk Di Dalam

Mengenal \’Windows Dressing\’ Di Reksadana : Cantik Di Luar, Busuk Di Dalam Memasuki akhir tahun dan menjelang tahun baru, mal-mal biasanya sibuk menghias kaca-kaca jendela mereka (window dressing) dengan aneka ragam hiasan. Tujuannya, tentu saja, adalah untuk memikat pembeli sebanyak-banyaknya. Fenomena window dressing seperti ini juga sering terjadi di dunia keuangan. Manajer investasi melakukan window dressing menjelang pelaporan kinerja mereka. SEPERTI kita Mengenal \’Windows Dressing\’ Di Reksadana : Cantik Di Luar, Busuk Di Dalam tahu, umumnya, para manajer investasi (fund manager) yang memiliki produk reksadana secara rutin akan menyampaikan laporan hasil pengelolaan reksadananya kepada para investor. Dalam laporan yang dirilis tiap akhir triwulan atau akhir tahun ini, manajer investasi akan merinci surat-surat berharga yang ada di dalam portofolio investasi reksadana tersebut. Nah, saat pelaporan


ini, sebagian manajer investasi tak jarang melakukan praktik window dressing. Mirip dengan fenomena mal-mal yang berhias menjelang tahu baru tadi, para manajer investasi juga \”mendandani\” laporannya agar terlihat memikat. Caranya, mereka akan Mengenal \’Windows Dressing\’ Di Reksadana : Cantik Di Luar, Busuk Di Dalam menjual surat-surat berharga yang harganya hancur dan kemudian membeli surat berharga yang harganya sedang melejit dan menjadi pembicaraan di pasar



Mengenal \"Windows Dressing\" Di Reksadana : Cantik Di Luar, Busuk Di Dalam

No comments:

Post a Comment