Tuesday 3 March 2015

Warna-warni kehidupan

Warna-warni macaron cinta Seperti Barbie yang playful dengan kekayaan budaya tradisional Indonesia atau layaknya Pocahontas a la Borneo yang menyambut gembira permainan kreativitas fesyen terhadap produk kebudayaannya. Either way is good and fun too! Lenny Agustin melalui peragaan koleki rancangannya di hari ke-3 Indonesia Fashion Week 2015, Sabtu 28 Maret 2015, berhasil memberi http://labopt.com/ interpretasi yang cheerful dan youthful atas elemen-elemen budaya suku Kalimantan seperti Dayak. Artinya, budaya itu terus digerakkan, tidak stagnan. Motif-motif suku tersebut hadir secara lebih girly misalnya pada midi strapless dress warna dominan pink yang dipasangkan dengan cropped-bolero yang lebih yellowish. Satu hal spesial dari motif-motif itu adalah teksturnya yang


lebih timbul. Ini dikarenakan motif-motif tersebut merupakan hasil sulaman. Bekerja sama dengan Yayasan Sulam Indonesia, kain-kain yang digunakan dalam koleksi berjudul `Borneo Off Beat` ini merupakan hasil pelatihan sulam selama 10 bulan pada satu grup di Pontianak, Kalimantan Barat. Kegiatan itu merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility ANTAM. Merupakan satu poin plus bahwa Lenny secara kreatif mensubstitusi tenun dengan sulam dalam membuat motif-motif Borneo yang ia garap dalam koleksi ini. Hal tersebut merupakan satu gerak budaya yang menarik sekaligus berpotensi untuk menjadi satu garapan ekonomis yang bisa menyejahterakan masyarakat setempat. Apalagi bila bisa berwujud seperti Borneo Chic Lenny Agustin


yang ditampilkannya di ajang Indonesia Fashion Week tahun ini. Siapa tak rela merogoh kocek untuk sebuah halter dress di atas lutut berwarna dasar hitam dengan warna-warni motif Kalimantan karya Lenny itu? Kecimpung Lenny di dunia fesyen Indonesia memang salah satunya bertujuan untuk menumbuhkan industri kain tradisional dengan cara membingkainya dalam desain-desain mode yang funky. “Dengan rancangan busana funky bernuansa tradisional, saya ingin menunjukkan bahwa kain-kain tradisional tak hanya dapat dibuat menjadi busana-busana bergaya klasik. Diversivikasi gaya busana dari kain-kain tradisional akan meningkatkan penggunaan kain-kain tersebut sehingga http://advenbbs.net/jump/?http://www.sekolahbahasainggris.com/ berdampak pada tumbuhnya industri kain tradisional Indonesia,” ucap Lenny saat secara khusus diwawancara Liputan6.com


pada bulan Juni 2014 di butiknya di bilangan Setia Budi.



Warna-warni kehidupan

No comments:

Post a Comment