Tuesday 9 December 2014

kaos seragam keluarga muslim

kaos keluarga muslim ma tonton tuh ada anak hilang kata anakku sambil tangannya menunjuk ke arah meja service pelanggan konsumen layanan di mall yg kami datangi Read This kaos muslim sarimbit keluarga “Ma tonton tuh ada anak hilang!” kata anakku sambil tangannya menunjuk ke arah meja service pelanggan (Konsumen Layanan) di mall yg kami datangi. ” Kok anda tahu bila itu anak hilang?” tanyaku kepada anakku. “Anak itu menangis Mahkamah Agung mencari mama papanya” jawab anakku. Benar saja enggak berapa lama terdengar info udah diketemukan satu orang anak hilang disebutkan juga ciri-ciri anak & baju yg dikenakan anak tersebut.


Sepulang dari mall anak-anakku tanya padaku kiranya apa yg bakal berjalan kepada anak hilang tersebut. Ingin tak akan aq menjadi ikut memikirkannya anak itu masihlah balita bisa jadi usia 3 tahun bisa jadi belum mampu ingat identitas menyangkut dia sama seperti nama kumplit nama orangtua alamat nomor.telepon. Hasilnya gw cobalah memaparkan tentunya orangtua sang anak pun berikhtiar mencari anaknya tersebut & tanya ke Pegawai di meja service pelanggan mall serta hasilnya sanggup bertemu kembali. Dengan Cara Apa jika anak tersebut memang lah sengaja dibuang oleh orang tuanya di mall? Entahlah….


Akhir-akhir ini baik di fasilitas cetak ataupun alat tv sering pun diberitakan kasus anak hilang penculikan anak bahkan anak yg benar-benar sengaja dibuang maupun dibunuh maupun dipasarkan oleh orang tuanya sendiri meski sang anak baru dilahirkan. Tidak Sedikit hal yg menyebabkan factor tersebut berjalan & tersering perihal ekonomilah yg menjadikan alasannya.


Nah berkenaan kasus penculikan anaklah yg sering berikan rasa was-was di hati para ibu terutama dikala anak sedang tidak berada di dekatnya. Topik penculikan anak kerap jadi bahan obrolan para ibu apabila mendengar kasus-kasus penculikan yg sedang berlangsung serta diberitakan di tidak sedikit fasilitas atau cuma sekedar buat saling mengingatkan sesama ibu-ibu biar senantiasa mengawasi anak-anaknya.


Penculik era waktu ini makin pintar licik serta nekat kala melaksanakan tindakan penculikan. Penculik bahkan tega menculik ke sekolah bahkan seputar rumahnya. Ada yg udah mengamati keseharian anak sebelum menculiknya ada penculik yg bertindak sendirian ada yg berkomplotan. Motifnya pula macam-macam ada yg lantaran dendam pribadi ada pun yg benar-benar terlibat dalam sindikat penjualan anak. Ada pun penculik yg terlibat sindikat perdagangan organ badan manusia maksudnya penculik cuma berniat membawa organ badan orang yg diculiknya misalnya ginjal.


Sekian Banyak temanku sesama ibu-ibu ada yg menceritakan mengenai factor penculikan anak & menarik buat kubagi dalam tulisan ini.


Sobatku Ibu Emil sempat bercerita berkaitan nasib naas yg menimpa tetangganya adalah sekian banyak th yg dulu tetangganya itu seseorang ibu bertolak ke mall dengan seseorang anak serta pengasuh (babysitter) nya. Sementara sang ibu berangkat berbelanja kepentingan sehari-hari sehingga sang anak & pengasuh bertolak ke ajang main-main di mall tersebut. Segala pengawasan ke anak itu diserahkan terhadap sang pengasuh. Tetapi sayang sang pengasuh sering berurusan dgn telephone selulernya maka teledorlah dirinya mengawasi sang anak maka anak tersebut hilang nggak terang berada dimana sampai sekarang belum ketemu. Segala factor udah diupayakan demi ditemukannya sang anak. Ujung derita sang pengasuh waktu itu merupakan pemecatan tapi derita sang ibu tidak berkesudahan sampai sekarang ini amat depresi serta stress. Kalau ada anak-anak yg melalui di depan rumahnya dia dapat memanggil-manggil nama anaknya.


Sobatku Ibu Shanti juga sempat bercerita kejadian yg tentang anak-anaknya. Ibu Shanti & 2 anaknya ini nyaris tiap-tiap hri bertolak ke mall ada saja yg dilakukan tiap-tiap harinya di mall mulai sejak dari membeli kepentingan rumah & usahanya pula berangkat ke ajang main maupun cuma sekedar makan tengah malam di restoran langganan. Ke-2 anaknya telah terbiasa jalan-jalan atau lari-lari mungil di mall tidak dengan digandeng ibunya maklumlah mereka telah hapal belokan-belokan di mall itu : -) Sebuah hri ketika ke-2 anak itu sedang jalan-jalan tiba-tiba ada seseorang ibu yg segera mengajak tangan-tangan anak-anak itu & coba membawanya berangkat. Pasti saja orang lain yg melihatnya berpikir seandainya anak-anak tersebut digandeng oleh ibunya. Untungnya ibu Shanti menonton kejadian tersebut serta sebelum jauh dari pandangannya dirinya cepat berteriak ” Hei bu ingin dipindah kemana anak-anakku?!” Tunai ibu tersebut kaget serta melepaskan pegangannya serta meminta maaf menurutnya dirinya pikir itu tangan anak-anaknya dulu ibu itu bertolak tidak dengan mengajak seseorang anak juga. Aneeeh gak siih? Nggak ada yg mencurigakan kepada tampilan ibu itu biasa-biasa saja layaknya ibu-ibu tetapi siapa yg dapat tahu jika dirinya yakni satu orang penculik?


Sekian Banyak sohib aku sempat mengalami kejadian sama seperti ibu Shanti tapi enggak menghalangi niat kami para ibu-ibu & anak-anak buat konsisten bertolak ke mall pasti saja lantaran segala aktifitas belanja main-main makan-makan sanggup dilakukan di mall. : -) yg terpenting sejak kejadian itu kami senantiasa berikhtiar lebih mengawasi anak-anak kami.


Sobatku lainnya Ibu Linda bercerita mengenai anaknya yg pula tiba-tiba digandeng oleh laki laki tdk dikenal & telah dipindah masuk ke dalam lift satu buah mall untungnya sang pengasuh (babysitter) nya tetap sanggup menguber laki-laki tersebut sampai selamatlah sang anak. Betapa ibu Linda amat bersyukur atas kejadian tersebut anak semata wayangnya selamat tak hilang.


Nah narasi yg membuatku hingga mau menciptakan tulisan di Kompasiana ini yaitu narasi sobatku yg bernama Ibu Esther berkaitan modus penculikan anak yg lumayan menyeramkan jelasnya sempat ada informasi mengenai anak yg diculik di mall seterusnya anak tersebut dibius sampai nggak sadar diri dulu dipindah ke toilet. Di dalam toilet anak tersebut dicukur gundul serta digantikan pakaian oleh penculiknya mungkin saja buat menghilangkan ciri-ciri luar anak tersebut. Tetapi untunglah perbuatan penculikan tersebut sukses digagalkan. Serem kan ceritanya? Terlepas benar atau tidaknya narasi bu Esther yg tentu yakni pass menambah rasa waspada kita pada penculikan anak yg kian marak berjalan.


Penculikan dapat berjalan di mana saja mall lokasi wisata rumah sakit sekolah taman main-main bahkan lingkungan rumah. Info menyangkut penculikan anak atau kehilangan anak kerap ada di alat. Tapi apakah kita perduli? Mendengar ada orang yg kehilangan & disebutkan ciri-cirinya apakah kita perduli ikut memperhatikan kiranya ada menonton anak dgn ciri-ciri mirip? Pula apabila di mall atau ruangan wisata nada pengeras mengenai berita utama juga kadang tdk terdengar kalah oleh nada keramaian yg ada. Dimanakah kita tingkat keperdulian kita? Nada yg manakah yg semestinya lebih kencang? Nada dari Service Kabar atau nada dari program yg ada baik di mall atau ruang wisata?


Dgn ini ane mau mengingatkan supaya para ibu kiranya lebih perduli dapat keselamatan anak-anak kita. Mereka mesti senantiasa dalam pengawasan kita jikalau mereka nggak sedang dgn kita usahakan mereka berada dekat dgn orang yg diakui misalnya : anggota keluarga lainnya pengasuh guru temannya yg dapat saling mengawasi. Ingatkan sang pengasuh biar nggak senantiasa berurusan dgn telephone seluler apabila sedang mengawasi anak.


Jangan Sampai melupakan dikala anak-anak sedang dgn kita. Seseorang nenek bercerita kepadaku berkaitan anaknya yg lupa mengambil pulang anaknya (cucu si nenek) pulang ke rumah dari mall padahal diwaktu bertolak ke mall ibu itu mengambil anaknya. Rupanya si ibu telah terbiasa tiap-tiap harinya bertolak kemana-mana tidak dengan mengambil anak menjadi lupalah beliau. Untung si anak udah pintar dirinya serta-merta datang ke security mall & minta disambungkan telephone ke neneknya buat serentak dijemput pulang.


Pihak sekolah ataupun area kursus pula ikut mewaspadai penculikan anak apabila ada orang yg menjemput sang murid sehingga pastikanlah orang itu itu yaitu orangtua sang murid atau orang yg dipercayakan sang orangtua buat menjemput sang anak.


Pihak Rumah Sakit pula mesti mewaspadai bilamana ada penculik yg berpura-pura jadi Pegawai medis maupun orang yg mengaku-ngaku membesuk di rumah sakit tersebut. Baik dilakukan demi menghindari kejadian anak atau bayi yg diculik dari rumah sakit.


Jika anak-anak kita udah pandai mengingat atau menghapal sehingga ajarkanlah buat mengingat segala identitas menyangkut dia mulai sejak dari nama komplit nama orang lanjut umur alamat rumah nomer telpon rumah atau nomer telephone seluler ortu. Walau dikala anak menyadari beliau jadi anak hilang terkadang serentak gugup serta enggak sanggup mengingat seluruh identitas tersebut hanya menangis saja. Tapi waktu rasa gugup mulai sejak hilang pelan-pelan dia bakal mengingat kembali identitasnya.


Demikianlah pembaca yg budiman kiranya tulisan ini berguna. Tdk ada salahnya meningkatkan perhatian & pengawasan anak-anak kita daripada kita menyesalinya kelak.


Saat Ini periode liburan pun tentu tidak sedikit keluarga bertolak ke lokasi wisata ibu-ibu janganlah lengah pengawasan ke anak-anak yaa…


http://kaosmuslimkeluarga.wordpress.com/2014/10/30/kaos-muslim-keluarga/ ma tonton tuh ada anak hilang kata anakku sambil tangannya menunjuk ke arah meja service pelanggan konsumen layanan di mall yg kami datangi



kaos seragam keluarga muslim

No comments:

Post a Comment