Monday 15 December 2014

Bertemu dan Shalat Bareng Zinedine Zidane di Raudah

Masjid Nabawi, di masjid ini kulakukan Arbain shalat wajib 40 rakaat tanpa putus dikarenakan jarak maktabku jauh sering aku seharian tak pulang jadi dari Subuh sampai Isya kuberada di sana, keluar hanya untuk ke toilet dan mengisi perut makan roti dan minum teh panas sambil memperhatikan kapan kira-kira ku bisa masuk ke area Raudah yang mana antreannya begitu tinggi dan berjibun.


Sampailah pada suatu sore ba’da Ashar ada kesempatanku untuk bergerilya mendekati sasaran bak seorang pasukan intelejen aku menyusup mendekat seshaf demi seshaf tanpa putus asa, tibalah dengan tak terasa ku injakan kakiku di karpet warna cream mewah nan tebal di situ saingan begitu ketatnya, bagaimana tidak, semua orang berpikir sama untuk satu tujuan area karpet itulah Raudah berada.


Aku terus maju mendekat untuk lebih mendekat ke tempat yang diyakini taman surga berada yaitu di antara makam nabi dan mihrab, pada akhirnya sampailah aku di antaranya untuk lebih amannya aku duduk tepat di depan mihrab dan kulaksanakan sholat Maghrib dan Isya di sana, nikmat nian usahaku berhasil inginnya sih sampai Subuh di situ tapi pukul 22.00 tempat ini akan ditutup dan dilakukan sweeping, cukuplah masih banyak jamaah lain yang ingin merasakan Raudah aku tak boleh egois.


Hari-hari berikutnya aku sembahyang seperti biasa di tempat yang blok kanan yang kupikir sangat nyaman karena dekat dengan toilet dan pintu keluar dan blok itulah setiap Maghrib dan menjelang Isya jemaah rombongan dari Prancis selalu berada di situ dan shalat di dekatku.


Pada suatu kesempatan aku mengobrol dengan mereka karena aku pernah ke Perancis, dari obrolan dengan mereka aku tahu bahwa mereka adalah rombongan dari Prancis asal mereka Aljazair dan mereka bersama Zidane dan mereka menunjuk seseorang di depanku orang itulah Zidane karena kakinya sedikit cedera dan tak bisa mengikuti pertandingan maka dia memakai waktu senggangnya untuk berhaji karena dia seorang Islam dari Aljazair.


Akupun bersay hello padanya, aku bisa sedikit bahasa Inggris dan aku pernah mengunjungi Prancis seperti Lehavre Marseiles Nice Torsica Montecarlo.


Aku sendiri bukan penggemar bola dan tak begitu ngeh kalau orang itu adalah Zinedine Zidane si pemain bola terkenal, seperti pada waktu aku melayani tamu di restaurant tempat aku bekerja aku ternyata melayani keluarga anak-anak dari Ronald Koeman dan tamu di sebelahnya adalah Ronald Koeman pemain sepak bola terkenal Belanda tapi aku nggak ngeh karena aku bukan penggemar bola dan tak begitu mengetahui nama-nama pemain bola.
trvaelumrah.co


Selamat pak Haji Zidane, see you next time, Haji Mabrur.


Kisah Zidane

Zidane memiliki pengalaman spiritual ke Tanah Suci. Pemain Terbaik Dunia tiga kali tersebut termasuk Muslim yang memiliki keimanan cukup mapan. Ketika divonis cedera otot dan harus mendapat perawatan dari tim medis, Zidane diperintahkan untuk istirahat demi masa pemulihan. Tapi bukannya malah berbaring dan mengikuti terapi kesehatan, waktu luang itu dimanfaatkannya untuk pergi haji.


Direktur olahraga Real Madrid itu melakukan ritual haji pada 29 Januari 2004, bersama istri dan anak-anaknya. Zidane dan keluarga mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, dan kemudian melanjutkan perjalanannya ke Madinah. Di sana ia disebutkan sempat melakukan ziarah ke makam Rasulullah SAW.


Kemudian pada Hari Tarwiyah yang jatuh pada 8 Dzulhijjah 1424 Hijriah, legenda Real Madrid itu melanjutkan perjalanannya ke Mina. Pada hari berikutnya, Zidane langsung mengikuti prosesi puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah dan menunaikan shalat di Masjidil Haram. Sayangnya perjalanan pergi haji Zidane itu tidak terdokumentasi media sehingga sedikit informasi yang bisa digali darinya selama di Arab Saudi.


Pria kelahiran Marseille, Prancis, 23 Juni 1972 itu adalah legenda Les Bleus yang berasal dari keluarga imigran Muslim keturunan Aljazair. Walaupun hidup dan besar di lingkungan sekular khas Barat, sang ayah yang bernama Ismail sangat menekankan pendidikan agama kepada anak-anaknya. Zidane memiliki tiga kakak laki-laki dan seorang adik perempuan.


Zidane menikah dengan penari berdarah Spanyol, Veronica, dan dikaruniai tiga anak, yakni Anizo, Luqa, dan Theo. Di tengah kesibukannya membela klub dan timnas Prancis, Zidane dikenal sangat ketat dalam menjalankan kewajiban shalat lima waktu. (catatan si cipluk)


Read more : paket umroh murah 2015



Bertemu dan Shalat Bareng Zinedine Zidane di Raudah

No comments:

Post a Comment