Sunday 9 November 2014

HUMAN PAPILLOMA VIRUS (HPV)


Kondiloma akuminatum ialah vegetasi oleh Human Papiloma Virus tipe tertentu, bertangkai, dan permukaannya berjonjot. Tipe HPV tertentu mempunyai potensi onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 16 dan 18. tipe ini merupakan jenis virus yang paling sering dijumpai pada kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan 11 lebih sering dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepitelial serviks derajat ringan.


Cara penularan virus ini adalah melalui beragam bentuk kontak seksual maupun non-seksual seperti dari pakaian dalam atau handuk yang tidak bersih dan dipakai bergantian. Sebenarnya sistem kekebalan tubuh mampu melawan HPV. Namun, ketika kondisi imunitas menurun, maka HPV akan menyerang dan menimbulkan penyakit.


Gejala


Seseorang dapat terinfeksi selama beberapa tahun sebelum kutil kelamin timbul. Saat muncul, kutil kelamin dapat berbentuk luka yang datar, kecil, berbentuk seperti kembang kol atau tonjolan batang kecil. Pada wanita, kutil kelamin paling sering muncul pada vulva, tetapi bisa juga terdapat di vagina, leher rahim, atau anus. Pada pria, kutil kelamin bisa timbul di penis dan skrotum atau sekitar anus. Meski begitu, kutil kelamin jarang menimbulkan rasa sakit atau tidak nyaman. Sedangkan wanita yang terinfeksi jenis HPV yang menyebabkan kanker serviks biasanya tidak mengalami tanda atau gejala tertentu.


Pengaruh Terhadap Peluang Hamil


Karena kutil kelamin umumnya terletak di luar vagina dan rahim, maka tidak berpengaruh terhadap peluang wanita untuk mengandung. Jadi, seorang wanita yang mengidap kutil kelamin masih diperbolehkan untuk mempunyai anak.Wanita yang didiagnosa kanker serviks pada stadium awal masih memungkinkan untuk hamil, karena terapi yang dilakukan hanya pengangkatan mulut rahim (cone biopsy) sehingga rahim dan indung telurnya masih ada dan berfungsi dengan baik. Meski demikian, diperlukan pengawasan ketat dari dokter kandungan. Sedangkan pada wanita dengan kanker serviks yang menjalani pengangkatan rahim dan radioterapi, kemungkinan untuk hamil sangat kecil.


Pengaruh Terhadap Kehamilan


Selama masa kehamilan, kutil kelamin dapat membesar karena meningkatnya hormon estrogen. Kutil pada dinding vagina akan membuat vagina menjadi kurang fleksibel dan elastis, sehingga disarankan untuk menghilangkannya karena ada kemungkinan mengganggu proses persalinan. Bagi ibu hamil yang mengidap kutil kelamin, operasi caesar adalah pilihan metode persalinan yang dianjurkan. Karena jika bayi dilahirkan melalui persalinan normal, biasanya ia susah bernafas dan menjadi sakit.


Bagi ibu hamil yang terkena kanker serviks, faktor-faktor yang dijadikan pertimbangan dalam melakukan penanganan antara lain adalah usia kehamilan yang berkaitan dengan peluang hidup janin di luar rahim dan stadium dari kanker. Bila kehamilan masih dalam tahap trimester pertama, aborsi bisa dipertimbangkan dan dilanjutkan dengan menangani sang ibu. Tetapi jika janin sudah berusia di atas 28 minggu, maka bisa dipertimbangkan untuk dilahirkan, baru kemudian ibunya diobati.


Pencegahan dan Penanganan


Karena umumnya HPV ditularkan melalui kontak seksual, maka langkah pencegahan yang harus dilakukan adalah melakukan hubungan sex yang sehat dan aman, serta tidak berganti2 pasangan. Vaksin sangat efektif bagi wanita yang belum pernah terkena infeksi HPV. Sedangkan bagi mereka yang sudah terkena infeksi HPV, maka efektifitasnya berkurang . Untuk wanita yang sedang hamil, maka ia baru boleh divaksinasi setelah bayinya lahir.


Perlu diingat bahwa wanita yang sudah divaksinasi bukan berarti sama sekali akan terbebas dari kanker serviks, karena masih dapat terkena tipe lain dari virus lainnya yang tidak diproteksi oleh vaksin. Pemberian vaksinasi tidak berarti bahwa seorang wanita tidak perlu untuk melakukan tes Pap Smear secara rutin sebagai pencegahan sekunder dalam mendeteksi perubahan prekanker pada serviks yang dapat menyebabkan kanker.


Untuk penanganan kutil kelamin, dapat menggunakan obat yang dipakai langsung ke bagian kutil secara teratur, antara lain podofiloks dan asam triklorasetik. Namun, bagi ibu hamil, penggunaan profiloks tidak diperbolehkan. Jika penggunaan obat tidak membuahkan hasil, dokter mungkin akan menyarankan salah satu prosedur, yaitu cryotherapy (pembekuan dengan nitrogen cair), elektrokauter (menggunakan arus listrik untuk membakar kutil), bedah, atau operasi laser.


Untuk kanker serviks yang ditemukan pada tahap dini, maka keberadaan rahim masih bisa dipertahankan dengan beberapa pilihan terapi, yaitu konisasi, krio, dan elektrokoagulasi. Tatalaksana kanker serviks adalah tergantung stadiumnya, mulai dari tindakan operasi dengan atau tanpa mempertahankan rahim, sampai dengan pemberian radiasi.



No comments:

Post a Comment